Sebelum Anda memutuskan untuk berpartner dengan orang lain untuk memulai sebuah bisnis, Anda harus memastikan banyak hal :
  1. Apakah Anda cocok dan memiliki visi dan misi yang selaras dengan partner Anda?
  2. Apakah partner Anda orang yang jujur dan amanah?
  3. Apakah partner Anda orang yang mau bekerja keras banting tulang demi mewujudkan impian perusahaan?
  4. Apakah partner Anda orang yang hemat dan mampu mengelola uang dengan baik?
  5. Apakah partner Anda tipikal orang yang mampu menahan nafsunya untuk tidak menikmati uang hasil usaha sebelum bisnis Anda mapan?
Jika ada jawaban “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, lebih baik tidak usah diteruskan daripada nanti mengganggu kinerja perusahaan yang akan Anda jalankan.

Jika partner Anda adalah teman dekat Anda sendiri, tentunya mudah untuk menentukan apakah dia partner yang baik atau tidak. Tapi bagaimana jika yang akan menjadi partner Anda adalah orang yang sebelumnya tidak pernah dekat dengan Anda?

Ada beberapa trik untuk menguji karakteristik calon partner Anda.
  1. Berdebatlah dengannya untuk mengetahui pandangan hidupnya. Banyak orang yang terlihat arif dan bijak di luar, tapi ternyata baru terlihat kalau pemikirannya sempit setelah memperdebatkan sesuatu. Jika calon partner Anda adalah orang yang memiliki pemikiran luas dan berpandangan hidup sama atau hampir sama dengan Anda, silakan diteruskan.
  2. Tantang ia dengan kata-kata untuk melihat perubahan kondisi batinnya. Sesekali pancing calon partner Anda dengan kata-kata yang menyinggung. Lalu pancing juga dengan pujian. Jika ia tetap tenang dan mampu mengontrol emosinya, jangan tinggalkan dia!
  3. Bahas berbagai strategi dengannya untuk mengetahui kearifannya. Ketika membicarakan bisnis, jangan melulu membicarakan profitnya. Pancing ia juga untuk memberikan ide strategi apa yang bisa ia lakukan atau pancing ia juga untuk menanggapi ide apa yang telah Anda kemukakan untuk mengembangkan bisnis Anda.
  4. Bukalah wawasan tentang kesulitan dan bahaya yang menghadang di depan untuk mengetahui keberaniannya. Jangan menutup-nutupi sedikitpun kesulitan yang bakal Anda lalui dalam bisnis Anda. Lihat reaksinya. Jika ia tetap bertekad penuh dan berani, teruskan berpartner dengannya. Tapi jika ia mulai ragu, silakan berpikir dua kali untuk dia.
  5. Buat ia mabuk untuk mengetahui karakter sesungguhnya. Jika Anda cukup berani dan tega, Anda bisa lakukan cara ini. Orang mabuk tidak akan bisa menyembuyikan sifat dan karakter aslinya. Jika ia licik, maka kelicikannya akan keluar. Jika ia baik, maka ia tidak akan bertingkah aneh-aneh.
  6. Minta ia mengelola uang untuk mengetahui kejujurannya. Sesekali tes calon partner Anda untuk mengelola uang yang Anda titipkan ke dia. Jumlahnya tidak usah besar-besar dulu.  Jika dia mampu menjaga uang Anda sesuai kesepakatan di awal, maka ia adalah tipikal orang yang jujur dan amanah.
  7. Berpura-puralah lalai atau bodoh untuk melihat reaksinya. Sesekali coba ajak calon partner Anda ke ATM. Tarik banyak uang dari rekening Anda lalu berpura-puralah meninggalkan uang Anda di dekat dia sebelum Anda meninggalkannya. Jika ia mengembalikan uangnya secar utuh, selamat! Partner Anda adalah orang yang jujur.
  8. Beri dia tugas untuk mengetahui kecakapannya. Tidak ada salahnya memberikan ia tugas kecil-kecilan untuk mengetahui kinerja dia. Sekaligus tantang ia, apakah ia mampu memberikan kinerja lebih dari apa yang telah Anda minta?




Selain hal di atas, coba juga cek :
  1. Selama masa kemalangan, amati dengan siapa ia berteman. Jika ia berteman dengan orang-orang negatif, Anda harus berpikir dua kali untuk menjadikan ia sebagai partner.
  2. Selama masa kemakmuran, amati siapa yang menerima amalnya. Jika ia menghabiskan uangnya hanya untuk menraktir orang-orang kaya dan penguasa, Anda harus hati-hati. Jangan-jangan ia adalah tipe-tipe penjilat.
  3. Selama memangku jabatan tinggi, amati siapa yang dipekerjakannya. Jika ia tegas mempekerjakan orang-orang berkinerja terbaik dan mampu memecat orang-orang yang memiliki kinerja buruk, maka dia layak untuk menjadi partner Anda.
  4. Selama masa sulit, apakah ia berlaku tidak etis? Ketika mengalami masa kejayaan, orang mudah untuk berperilaku baik. Tapi ketika sedang masa sulit, manusia rentan untuk berbuat negatif. Mulai dari mencuri, korupsi, menipu, hingga menerima suap.
  5. Selama masa miskin, apakah ia bisa disuap? Jika ia tidak bisa disuap, maka ia adalah orang yang jujur.
  6. Goda ia dengan rangsangan seksual, apakah ia tergoda? Ini hanya boleh Anda praktekkan jika Anda berani dan tega. Tidak masalah jika bertujuan untuk mengetahui karakteristik seseorang. Ketika orang yang amanah dan taat pada Tuhan digoda dengan hal-hal berbau negatif, ia tidak akan goyah dan tergoda. Tapi jika ia tergoda, Anda harus hati-hati. Bisa jadi ia adalah orang yang serakah. Menahan nafsunya sendiri saja sudah tidak bisa. Apalagi menjaga amanah dari Anda?
Mencari partner yang tepat memang susah. Banyak bisnis hancur karena partner tidak bertanggung jawab atau tidak ada kecocokan dengan pemilik bisnisnya.

Partner yang baik belum tentu menjadi jaminan bisnis Anda akan sukses jika tidak ada kecocokan dengan Anda. Anda dan partner Anda haruslah bisa saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.

Jika Anda belum menemukan partner yang cocok, ya tidak usah memaksa. Lebih baik Anda bangun bisnis Anda sendiri dulu dengan dibantu karyawan Anda. Jika Anda butuh dan kewalahan, suatu saat Tuhan pasti akan mengirimkan partner yang tepat untuk Anda.

~alona
~oam