Dalam kesempatan kali ini, kami ingin memberikan perbedaan antara Digital Marketing dengan traditional Marketing. Hal ini sangat penting bagi Anda yang ingin meningkatkan pendapatan dari penjualan produk ataupun jasa yang Anda tawarkan.

Pertama, kita akan bahas tentang Digital Marketing. 
Dalam penerapan teknik ini sebenarnya hanya ada dua tipe. Yang pertama adalah Online Search. Online search ini berkaitan dengan SEO dari produk yang Anda tawarkan melalui website dan social media. Jika Anda bisa mengoptimalkan SEO ini, tidak akan dipungkiri, pembeli akan segera menghubungi Anda. Metode ini bisa diterapkan dalam Text SEO maupun Image SEO.

Yang kedua adalah Online Display. Sudah sering melihat iklan di Facebook, Twitter yang berupa image maupun Text kan? Yup, itu adalah termasuk Online Display dimana iklan Anda bisa langsung terlihat di website-website yang Anda percaya sesuai dengan produk. Ataupun bekerja sama dengan Yahoo maupun Google yang memiliki fitur Iklan yang di sebarkan sesuai dengan Negara.

Kedua adalah Traditional Marketing
Tradisional marketing ini adalah teknik pemasaran yang sudah dilakukan sejak dahulu sebelum Digital Marketing ini ada. Contohnya adalah pemasran melalui Koran, Televisi, Radio, Majalah dan lain sebagainya.

Teknik ini memang sangat mumpuni, akan tetapi biaya yang Anda keluarkan juga sangat besar. Dan, apakah iklan Anda akan dilihat oleh masyarakat? Belum tentu. Kami contohkan dalam teknik pemasaran melalui media Televisi.

Dalam hasil penelitian 86% pemirsa mengganti Channel ketika acara yang mereka tonton menayangkan iklan. Dengan kondisi ini apakah Anda yakin produk Anda masuk dalam kriteria yang 14%?
Dari perbedaan diatas sudah bisa Anda nilai sendiri serta Anda bisa menentukan cara mana yang akan Anda pilih. Dalam beberapa penelitian, Digital marketing begitu menekan biaya sangat minimal, akan tetapi bisa mendatangkan pelanggan yang bisa melebihi target.

Dalam Digital Marketing, dengan Rp30.000,- Anda bisa memasang iklan selama 1 hari di facebook yang dapat dijangkau hingga ribuan pengguna. Atau dengan beberapa dollar iklan di Google Ads, Anda bisa di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik di desa maupun di kota tanpa harus di datangi perusahaan untuk memperkenalkan produk.

Beda lagi kalau Anda menggunakan Tradisional Marketing. Biaya yang Anda keluarkan akan lebih banyak karena harus mencetak brosur, membuat catalog dan lain sebagainya. Sedangkan kenyataannya, Anda bisa membuat Website yang bisa dibuat seperti Catalog. Selain sebagai Catalog, website juga menjadi Toko Anda dalam dunia digital.

SEORCHRS menyebutkan hasil survei para pengguna internet sekitar 55% membca konten Blog setidaknya beberapa kali dalam 1 bulan. Dan Sisanya membaca blog dan blog walking lebih dari satu kali per hari.

Lalu, bagaimana pertimbangan Anda? Apakah Anda akan tetap menjadikan Traditional Marketing atau Menggunakan Digital Marketing? 

~alona | oam